Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA) Bagi Tanaman Budidaya

ORGANIKILO.COM - Asam Absisat (ABA) merupakan hormon tanaman yang memiliki peran dalam regulasi respons terhadap stres lingkungan, pertumbuhan vegetatif, pembungaan, dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Sekilas Tentang Hormon ABA

Asam Absisat (ABA) adalah salah satu hormon tanaman yang berperan dalam mengatur berbagai respons terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan, suhu ekstrem, dan tekanan osmotik. Hormon ini juga terlibat dalam regulasi proses fisiologis seperti dormansi biji, pembelahan sel, dan pengaturan pertumbuhan tanaman.

Hormon ABA pertama kali diidentifikasi sebagai zat yang terlibat dalam dormansi biji pada tahun 1960-an. Asal usul nama ABA berasal dari senyawa awal yang disebut sebagai "Absisin I" ketika peneliti menemukan hubungannya dengan penurunan absisi (pengguguran daun) pada tanaman. Setelah beberapa penelitian, senyawa tersebut dinamai Asam Absisat (ABA) yang kemudian dikenal sebagai hormon tanaman yang berperan dalam berbagai respons terhadap stres lingkungan.

Hormon pertumbuhan Asam Abisat (ABA)

Perbedaan dan Persamaan: Giberelin, Auksin, Sitokinin dan ABA

Giberelin, Auksin, Sitokinin, dan ABA (Asam Absisat) merupakan empat jenis hormon penting pada tanaman dengan peran dan fungsi yang berbeda-beda.

Giberelin: Hormon ini mempromosikan pertumbuhan batang, perkecambahan biji, dan pengaturan proses biologis dalam fase awal pertumbuhan tanaman. Giberelin juga berperan dalam pembentukan buah.

Auksin: Memainkan peran utama dalam pengaturan pertumbuhan akar, pembelahan sel, dan pengaturan bentuk dan orientasi tanaman. Auksin juga terlibat dalam perkembangan buah dan biji serta respons terhadap cahaya.

Sitokinin: Hormon ini mengatur pertumbuhan vegetatif, pembelahan sel, dan pembentukan organ tanaman seperti daun. Sitokinin juga mempengaruhi perkecambahan biji dan pertumbuhan akar.

ABA (Asam Absisat): Hormon ini berperan dalam respons terhadap stres lingkungan, terutama pada kondisi kekeringan. ABA membantu tanaman untuk bertahan dari kekeringan dengan mengatur penutupan stomata untuk mengurangi penguapan air dari daun.

Meskipun memiliki peran yang berbeda-beda, keempat hormon tersebut memiliki fungsi yang saling melengkapi dalam regulasi pertumbuhan, perkembangan, dan respons tanaman terhadap lingkungan.

Perbedaan

Berikut adalah perbedaan utama antara hormon-hormon tumbuhan tersebut:

  1. Peran dalam Pertumbuhan Tanaman:

    • Giberelin: Mendorong pertumbuhan vertikal, seperti batang, dan mempengaruhi perkecambahan biji.
    • Auksin: Terlibat dalam pertumbuhan akar, pembelahan sel, dan perkembangan tumbuhan.
    • Sitokinin: Memengaruhi pertumbuhan daun, pembelahan sel, dan pengaruh terhadap pertumbuhan cabang.
    • ABA (Asam Absisat): Mengatur respons terhadap stres lingkungan, terutama kekeringan, dengan menutup stomata dan mengurangi penguapan air.
  2. Lokasi Produksi dalam Tanaman:

    • Giberelin: Dihasilkan pada ujung tunas, biji, dan daun muda.
    • Auksin: Diproduksi terutama pada ujung tunas, akar, dan biji.
    • Sitokinin: Diproduksi pada daun tua, akar, dan biji.
    • ABA (Asam Absisat): Diproduksi dalam kondisi stres, terutama dalam kondisi kekeringan, daun tua, dan akar.
  3. Pengaruh Terhadap Perkembangan dan Respons Tanaman:

    • Giberelin: Mendorong pertumbuhan cepat di awal perkecambahan dan pembentukan buah.
    • Auksin: Mengatur orientasi pertumbuhan, mengontrol pengarahan akar dan pertumbuhan.
    • Sitokinin: Mengatur pertumbuhan daun, pembelahan sel, dan pertumbuhan cabang.
    • ABA (Asam Absisat): Menutup stomata untuk mengurangi penguapan air, membantu tanaman bertahan dalam kekeringan.

Setiap hormon memegang peranan penting dalam siklus hidup tanaman, dan kerja sama mereka menjaga keseimbangan pertumbuhan dan adaptasi tanaman terhadap lingkungan.

Persamaan

Terdapat beberapa persamaan cara kerja di antara hormon-hormon tumbuhan yang penting ini, persamaan yang dapat diketahui adalah sebagai berikut:

  1. Pengaruh pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan:

    • Giberelin, Auksin, Sitokinin, dan ABA (Asam Absisat): Semua hormon ini memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Mereka berperan dalam mengatur proses-proses seperti pertumbuhan akar, pembelahan sel, dan pembungaan.
  2. Produksi Secara Alami dalam Tanaman:

    • Giberelin, Auksin, Sitokinin, dan ABA (Asam Absisat): Diproduksi secara alami dalam berbagai bagian tanaman, terutama di ujung tunas, daun, akar, dan biji.
  3. Regulasi Respons terhadap Lingkungan:

    • Giberelin, Auksin, Sitokinin, dan ABA (Asam Absisat): Setiap hormon ini juga memiliki peran dalam mengatur respons tumbuhan terhadap perubahan lingkungan, seperti kekeringan, cahaya, gravitasi, dan stres lainnya.

Meskipun memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda, keempat hormon atau Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) ini bekerja bersama dalam memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan respons tumbuhan terhadap lingkungan.

Peran dan Fungsi Utama Hormon ABA

Berikut adalah peran dan fungsi utama Hormon ABA dalam pertumbuhan tanaman budidaya:

  1. Regulasi Respons Terhadap Kekeringan:

    • ABA berperan penting dalam menanggapi kondisi kekeringan pada tanaman. Hormon ini membantu tanaman bertahan di bawah kondisi kekurangan air dengan mengatur penutupan stomata untuk mengurangi penguapan air.
  2. Pengaturan Ketahanan terhadap Stres Lingkungan:

    • Hormon ABA membantu tanaman menghadapi stres lingkungan seperti kekeringan, suhu ekstrem, dan kelebihan garam dengan mengatur respon fisiologis yang memungkinkan tanaman bertahan di bawah tekanan lingkungan yang buruk.
  3. Kontrol dalam Pembelahan Sel dan Pertumbuhan Akar:

    • ABA berperan dalam mengatur pembelahan sel dan pertumbuhan akar. Ini membantu tanaman untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal saat menghadapi kondisi lingkungan yang sulit.
  4. Regulasi Perkembangan dan Pembungaan:

    • Hormon ABA juga memainkan peran dalam pengaturan perkembangan dan pembungaan tanaman. Ini mempengaruhi proses-proses ini pada tanaman dengan merespon secara spesifik terhadap lingkungan sekitarnya.

Hormon ABA memiliki peran penting dalam membantu tanaman beradaptasi dan bertahan di bawah kondisi lingkungan yang berbeda serta memberikan kesempatan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Beberapa Tumbuhan yang Memiliki Kandungan ABA Tinggi

Beberapa jenis tanaman yang memiliki kandungan ABA yang tinggi dan bisa diekstrak untuk keperluan aplikasi ke tanaman lainnya meliputi:

  1. Tumbuhan Tahan Kekeringan:

    • Pohon kelapa (Cocos nucifera)
    • Pohon Mangga (Mangifera indica)
    • Pohon Randu (Ceiba pentandra)
    • Pohon Durian (Durio spp.)
    • Pohon Pisang (Musa spp.)
    • Tumbuhan Jenis Kaktus (Cactaceae)
    • Dan lain lain.
  2. Tanaman Pangan:

    • Padi (Oryza sativa)
    • Gandum (Triticum spp.)
    • Jagung (Zea mays)
    • Kacang-kacangan
    • Dan tanaman lainnya.
  3. Tanaman Hortikultura:
    • Tomat (Solanum lycopersicum)
    • Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum)
    • Anggrek (Orchidaceae)
    • Tanaman Sayuran seperti Selada (Lactuca sativa)
    • Dan Lainnya.

Kandungan ABA yang tinggi pada tanaman terutama terdapat pada bagian-bagian tertentu, termasuk daun, akar, dan biji. Pada tanaman yang rentan terhadap kekeringan atau tumbuhan yang tumbuh di lingkungan dengan tekanan air yang rendah, kandungan ABA pada daun seringkali lebih tinggi. Pada saat kondisi kekeringan, produksi ABA diakumulasi di bagian akar untuk membantu tanaman dalam menyesuaikan diri terhadap kekurangan air.

Kesimpulan

Hormon asam absisat (ABA) memiliki peran penting dalam berbagai aspek pertumbuhan tanaman budidaya.

ABA berperan dalam mengatur respons tanaman terhadap kondisi lingkungan yang berbeda, seperti stres kekeringan, toleransi terhadap salinitas tanah, pembentukan tunas, dormansi biji, serta pembelahan dan pemanjangan sel.

Dengan kemampuannya dalam mengatur mekanisme respons terhadap tekanan lingkungan, ABA membantu tanaman untuk bertahan dan beradaptasi di lingkungan yang berubah-ubah.

Aziz
Aziz Seorang penulis dan digital marketing dengan minat khusus blockchain, web3, isu-isu alam dan pertanian yang ramah lingkungan!.