Fungsi Hormon Giberelin Bagi Tanaman Budidaya

ORGANIKILO.COM - Hormon giberelin adalah zat atau senyawa kimia alami yang berperan dalam mengatur pertumbuhan tanaman. Hormon ini mempengaruhi berbagai proses, seperti pembelahan sel, pemanjangan batang, dan pembungaan. 

Sekilas Tentang Hormon Giberelin

Hormon giberelin merupakan senyawa kimia kompleks yang berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hormon ini terlibat dalam pemanjangan batang, pembelahan sel, pembungaan, serta pengaturan proses-proses fisiologis lainnya.

Giberelin diproduksi di ujung-ujung tunas, biji, dan akar tanaman, serta berperan dalam merangsang percepatan pertumbuhan pada tahap awal pertumbuhan tanaman. Selain itu, hormon ini juga berperan dalam pengaturan proses reproduksi, baik pembentukan biji maupun perkembangan buah.

hormon pertumbuhan Giberelin

Sejarah dan Asal Usul Nama Giberelin

Sejarah Giberelin dapat ditelusuri, pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh ahli penelitian patologi tanaman di Jepang yang secara khusus mempelajari penyebab dari penyakit "bakanae" sejenis jamur yang menyebabkan penurunan produksi padi.  Awalnya, zat ini diidentifikasi sebagai senyawa yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan kemudian diberi nama "giberelin" .  Merujuk: https://agrikaido.com/plant-hormones/gibberellins/

Istilah "gibberellin" awalnya digunakan untuk menggambarkan gejala yang dihasilkan pada tanaman padi yang terinfeksi oleh jamur penyebab penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pasca-penemuan, penelitian lebih lanjut mengenai giberelin memperluas pemahaman akan peran pentingnya dalam proses pertumbuhan tanaman.

Perbedaan dan Kesamaan: Hormon Auksin, Sitokinin dan Giberelin

Hormon Auksin, Sitokinin, dan Giberelin adalah tiga hormon penting dalam pertumbuhan tanaman, memiliki peran unik namun saling berkaitan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah perbedaan dan kesamaannya:

Perbedaan:

  1. Fungsi Utama:

    • Auksin: Terlibat dalam pembelahan sel, pertumbuhan akar, perkembangan daun, pembentukan bunga, dan merangsang perpanjangan batang.
    • Sitokinin: Bertanggung jawab dalam merangsang pembelahan sel, mengatur pembentukan tunas, dan membantu menghambat penuaan daun.
    • Giberelin: Mempercepat pertumbuhan, khususnya pertumbuhan vertikal, memicu pembentukan bunga, buah, dan pertumbuhan biji.
  2. Lokasi Produksi dan Distribusi:

    • Auksin: Diproduksi di ujung akar dan daun muda.
    • Sitokinin: Diproduksi di ujung tunas dan akar.
    • Giberelin: Diproduksi di ujung batang, biji, dan daun.
  3. Pertumbuhan yang Diharapkan:

    • Auksin: Mempromosikan pertumbuhan lateral (samping) dan pertumbuhan akar.
    • Sitokinin: Memacu pertumbuhan vertikal dan pembentukan tunas.
    • Giberelin: Merangsang pertumbuhan vertikal, termasuk pertumbuhan batang.

Kesamaan:

  1. Stimulasi Pembelahan Sel: Auksin dan Sitokinin keduanya mempengaruhi pembelahan sel, namun dengan cara yang berlawanan. Auksin merangsang pembelahan sel, sementara Sitokinin membantu mengatur dan merangsang pertumbuhan sel.
  2. Regulasi Pertumbuhan: Ketiganya berperan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
  3. Peran dalam Pembungaan: Auksin, Sitokinin, dan Giberelin semua terlibat dalam proses pembentukan bunga dan perkembangan generatif.

Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, hormon-hormon pertumbuhan ini sering bekerja secara bersama-sama dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keseimbangan dan interaksi antara ketiganya menjadi kunci dalam proses ini.

Fungsi dan Peran Utama Hormon Giberelin

Berikut adalah fungsi dan peran utama hormon giberelin bagi tanaman budidaya dan tanaman lainnya:

  1. Pertumbuhan Vegetatif: Giberelin merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman, termasuk pertumbuhan batang, daun, dan akar. Ini membantu dalam pembelahan sel, pengembangan batang yang lebih tinggi, dan mempengaruhi ukuran dan bentuk daun.

  2. Pertumbuhan Buah: Hormon ini mempengaruhi pembentukan dan perkembangan buah pada tanaman berbunga. Giberelin dapat memicu pembentukan bunga, pembuahan, dan perkembangan buah yang lebih baik.

  3. Pengaturan Pertumbuhan: Giberelin berperan dalam mengatur proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dari fase vegetatif ke fase generatif, serta mempengaruhi penyerapan nutrisi dan fotosintesis.

  4. Pengaturan Proses Biologis: Hormon ini juga terlibat dalam proses-proses biologis lainnya seperti dormansi biji, pertumbuhan meristematik, dan pengaruh pada perkembangan embrio dalam biji.

  5. Respon terhadap Stres Lingkungan: Giberelin berperan dalam merespons berbagai kondisi lingkungan, termasuk stres suhu, kelembaban, dan ketersediaan air, membantu tanaman untuk beradaptasi dan bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah.

Hormon giberelin memiliki peran penting dalam regulasi dan pengaturan pertumbuhan tanaman, yang membantu tanaman untuk tumbuh, berkembang, dan beradaptasi dalam lingkungan yang beragam.

Pertumbuhan Vegetatif

Senyawa Giberelin merupakan hormon tumbuhan yang memainkan peran penting dalam mengatur pertumbuhan vegetatif, terutama pertumbuhan batang pada tanaman. Fungsi utamanya adalah merangsang pertumbuhan vertikal batang. Sebagai regulator pertumbuhan, giberelin ditemukan pada tunas, biji, daun, dan akar tanaman.

Pengaruh Giberelin dalam Pertumbuhan Vegetatif:

  1. Pertumbuhan Batang: Giberelin berkontribusi besar dalam pembentukan batang yang panjang. Ini merangsang pemanjangan sel di daerah elongasi pada batang, memicu pertumbuhan vertikal tanaman.

  2. Pembelahan Sel: Hormon ini mempengaruhi proses pembelahan sel, terutama di bagian-bagian batang yang tumbuh, membantu dalam pemanjangan jaringan tanaman.

  3. Pemanjangan Tunas dan Daun: Giberelin berperan dalam mengatur pertumbuhan tunas dan daun, mempengaruhi bentuk, ukuran, dan morfologi daun yang baru berkembang.

  4. Pertumbuhan Berkepanjangan: Dalam kondisi tertentu, giberelin memungkinkan tanaman untuk terus tumbuh meskipun dihadapkan pada faktor-faktor lingkungan yang menghambat pertumbuhan.

Pertumbuhan Buah

Senyawa organik Giberelin adalah hormon tumbuhan yang juga mempengaruhi pertumbuhan buah pada tanaman. Meskipun peran utamanya terkait dengan pertumbuhan vegetatif, giberelin juga memiliki pengaruh pada pembentukan buah pada sejumlah tanaman.

Pengaruh Giberelin pada Pertumbuhan Buah:

  1. Pembesaran Buah: Giberelin membantu dalam pembesaran buah dengan merangsang pembelahan sel dan pemanjangan jaringan pada bagian-bagian tertentu dari buah.

  2. Bentuk dan Ukuran Buah: Hormon ini berkontribusi pada pembentukan dan ukuran buah. Pengaruh giberelin bisa membantu menentukan bentuk dan ukuran akhir buah yang dihasilkan.

  3. Pematangan Buah: Giberelin juga dapat mempengaruhi proses pematangan buah. Terutama dalam beberapa tanaman buah tertentu, hormon ini berperan dalam mengatur waktu dan kualitas pematangan buah.

  4. Produksi Tanaman Buah: Dalam budidaya tanaman buah komersial, aplikasi giberelin kadang digunakan untuk meningkatkan produksi buah atau memperbaiki kualitas buah yang dihasilkan.

Pengaruh Eksternal dan Aplikasi Giberelin:

Aplikasi giberelin dapat memengaruhi pembentukan dan pertumbuhan buah pada beberapa tanaman. Penggunaan giberelin dalam dosis yang tepat dapat merangsang produksi buah yang lebih baik atau memperbaiki kualitas buah.

Meskipun giberelin memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan vegetatif, kontribusinya pada pembentukan buah telah menjadi subjek penelitian yang terus berkembang dalam rangka memahami lebih jauh bagaimana hormon ini mempengaruhi proses pertumbuhan dan pengembangan buah pada berbagai jenis tanaman.

Pengaturan Pertumbuhan

Giberelin adalah hormon tumbuhan (ZPT) yang berperan penting dalam pengaturan pertumbuhan. Berikut adalah beberapa poin penting tentang peran giberelin dalam mengatur pertumbuhan tanaman:

Giberelin dalam Pengaturan Pertumbuhan:

  1. Pemanjangan Batang dan Daun: Salah satu peran utama giberelin adalah merangsang pemanjangan batang dan daun. Hormon ini merangsang sel-sel tumbuhan untuk meregang dan memperpanjang, yang memungkinkan pertumbuhan vertikal yang optimal pada tanaman.

  2. Perkecambahan Biji: Giberelin berkontribusi besar dalam proses perkecambahan biji. Hormon ini merangsang sintesis enzim yang dibutuhkan untuk memecah cadangan makanan dalam biji agar menjadi nutrisi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan awal tanaman.

  3. Pembungaan dan Pembuahan: Giberelin juga memainkan peran penting dalam proses pembungaan dan pembuahan pada tanaman berbunga. Hormon ini bisa memengaruhi perkembangan bunga, penyerbukan, dan pembuahan untuk menghasilkan buah.

  4. Reproduksi Tanaman: Giberelin memainkan peran kunci dalam proses reproduksi tanaman. Hormon ini dapat memengaruhi pembentukan bunga, embrio, dan perkembangan buah.

  5. Respon terhadap Lingkungan: Giberelin juga dapat merespons faktor lingkungan tertentu seperti cahaya, suhu, dan kelembaban. Perubahan lingkungan bisa memengaruhi produksi dan distribusi giberelin dalam tanaman.

Penerapan dan Dampaknya:

Penggunaan giberelin dalam budidaya tanaman bisa memengaruhi pertumbuhan secara signifikan. Penggunaan hormon ini dalam aplikasi pertanian dapat memodifikasi pertumbuhan tanaman sesuai kebutuhan, terutama dalam mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif awal, pengembangan bunga, serta pembentukan buah.

Pemahaman lebih lanjut tentang peran giberelin dalam pengaturan pertumbuhan memungkinkan penggunaan yang lebih efektif dalam aplikasi pertanian, membantu meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.

Pengaturan Proses Biologis

Giberelin adalah hormon tumbuhan yang terlibat dalam pengaturan sejumlah proses biologis dalam tanaman. Berikut adalah faktor faktor penting! mengenai peran giberelin dalam pengaturan proses biologis:

Pengaturan Proses Biologis oleh Giberelin:

  1. Perkecambahan Biji: Giberelin memainkan peran penting dalam memicu perkecambahan biji. Hormon ini merangsang produksi enzim yang diperlukan untuk memecah zat-zat cadangan dalam biji menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh embrio tanaman yang sedang tumbuh.

  2. Pemanjangan Batang dan Daun: Hormon giberelin merangsang pemanjangan sel-sel pada batang dan daun. Hal ini memungkinkan pertumbuhan vertikal pada tanaman, memungkinkan tanaman dapat tumbuh lebih tinggi dan mencapai sinar matahari dengan lebih baik.

  3. Pembungaan dan Pembuahan: Giberelin juga berperan dalam proses pembungaan dan pembuahan pada tanaman berbunga. Hormon ini dapat memengaruhi perkembangan bunga, proses penyerbukan, dan pembentukan buah pada beberapa jenis tanaman.

  4. Pertumbuhan Buah: Hormon ini berperan dalam pembentukan awal buah pada tanaman yang menghasilkan buah. Giberelin membantu dalam memicu dan mengatur proses pembentukan dan pertumbuhan buah.

  5. Respon Terhadap Stres Lingkungan: Giberelin juga dapat berfungsi sebagai respons terhadap stres lingkungan, meskipun perannya dalam hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut.

Dampak dan Penerapannya:

Penggunaan giberelin dalam praktik pertanian dapat meningkatkan hasil tanaman, terutama dalam hal perkecambahan biji yang lebih cepat dan seragam serta dalam memicu pertumbuhan tanaman yang lebih baik.

Pemahaman lebih lanjut tentang peran hormon ini dalam mengatur proses biologis akan memberikan wawasan yang lebih baik dalam penggunaannya untuk mendukung pertumbuhan dan hasil panen yang lebih baik dalam budidaya tanaman.

Respon terhadap Stres Lingkungan

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hormon giberelin, selain peran utamanya dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga memiliki interaksi dengan stres lingkungan. Berikut adalah uraian mengenai peran giberelin dalam respons tanaman terhadap stres lingkungan:

Giberelin dalam Respons terhadap Stres Lingkungan:

  1. Toleransi terhadap Kekeringan: Giberelin telah terbukti mempengaruhi respons tanaman terhadap kondisi kekeringan. Peningkatan level hormon ini dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap kekeringan dengan meningkatkan kapasitas retensi air dan toleransi terhadap stres air.

  2. Respons terhadap Suhu Ekstrem: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa giberelin juga memainkan peran dalam respon tanaman terhadap suhu ekstrem, baik suhu rendah maupun suhu tinggi. Hormon ini dapat membantu dalam mengatur adaptasi tanaman terhadap fluktuasi suhu yang ekstrem.

  3. Stres Akibat Salinitas: Giberelin juga telah diteliti terkait dengan respons tanaman terhadap salinitas atau konsentrasi garam dalam tanah. Hormon ini dapat memengaruhi kemampuan tanaman untuk bertahan atau beradaptasi terhadap ketersediaan garam yang tinggi dalam lingkungan pertumbuhannya.

  4. Perlindungan terhadap Stres Oksidatif: Giberelin memiliki potensi dalam melindungi tanaman dari stres oksidatif yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti paparan radiasi UV, polutan udara, atau senyawa berbahaya lainnya.

  5. Interaksi dengan Stres Biologis: Hormon giberelin juga terlibat dalam respons tanaman terhadap stres biologis, seperti serangan patogen atau hama, meskipun interaksi ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

Implikasi dalam Pertanian:

Pemahaman lebih lanjut tentang interaksi giberelin dengan stres lingkungan dapat membantu dalam pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Penggunaan informasi ini dapat memungkinkan pengembangan teknik pertanian yang lebih tahan terhadap stres lingkungan dan memperoleh hasil panen yang lebih stabil meskipun dihadapkan pada kondisi lingkungan yang bervariasi.

Tanaman dengan Kandungan Hormon Giberelin Tinggi

Beberapa jenis tanaman yang memiliki kandungan hormon giberelin tinggi yang dapat diekstrak untuk keperluan tanaman lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Beras: Bagian tanaman seperti daun, batang, dan biji padi memiliki kandungan giberelin yang cukup tinggi.

  2. Kacang-kacangan: Kacang kedelai dan kacang hijau memiliki kandungan giberelin yang dapat diekstrak dari bijinya.

  3. Tomat: Tunas, buah, dan batang tomat memiliki kadar giberelin yang cukup tinggi.

  4. Jeruk: Kandungan giberelin dapat ditemukan di bagian tunas, buah, dan daun jeruk.

  5. Stroberi: Tanaman stroberi memiliki giberelin yang tinggi di daun, batang, dan buahnya.

  6. Apel: Kandungan giberelin yang cukup tinggi terdapat di batang, daun, dan buah apel.

Senyawa giberelin cenderung tersebar di berbagai bagian tanaman, terutama di daun muda, tunas, batang, dan buah muda. Konsentrasinya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman, tahap pertumbuhan, dan kondisi lingkungan tertentu.

Kesimpulan

Kesimpulan dari uraian diatas adalah, hormon atau senyawa Giberelin memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman budidaya. Ini merangsang pertumbuhan vegetatif, seperti peningkatan panjang batang dan daun, serta pengaturan proses biologis seperti pembungaan dan pembentukan buah.

Fungsi utamanya adalah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dari fase awal hingga tahap reproduksi, memastikan tanaman berkembang dengan optimal dan menghasilkan hasil yang baik.

Hormon ini juga memainkan peran penting dalam respons tanaman terhadap stres lingkungan tertentu, membantu tanaman menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang mengancam. Dengan demikian, Giberelin memiliki peranan integral dalam menjaga pertumbuhan, perkembangan, dan daya tahan tanaman budidaya.

Aziz
Aziz Seorang penulis dan digital marketing dengan minat khusus blockchain, web3, isu-isu alam dan pertanian yang ramah lingkungan!.